Kisah di Balik Penciptaan Lagu Mardua Holong yang Menghebohkan

Beberapa waktu belakangan, lagu Mardua Holong yang dibawakan oleh Omega Trio cukup familiar di telinga masyarakat, khususnya orang Batak.

Mulai dari kaula muda, orang tua, bahkan sampai anak-anak sudah banyak yang hafal dengan lirik lagu yang mengisahkan tentang percintaan itu.
Bahkan, lagu tersebut juga sudah diaransemen ulang dengan berbagai genre musik, mulai dari pop hingga punk rock. Luar biasa bukan...
Nah, di balik ketenaran lagu ‘Mardua Holong’, tahukah kalian siapa penciptanya?
Dia adalah Saut Barasa, yang merupakan salah satu personel Omega Trio.
“Sejak sekolah memang sudah hobi menyanyi. Menulis-nulis lagu,” ujar pria kelahiran Parmonangan Pakkat, Tapanuli Utara, 19 November 1975 ini.
Lalu bagaimana awalnya Saut menciptakan 'Mardua Holong' ?
Lagu ‘Mardua Holong’ awalnya diciptakan demi memenuhi permintaan produser agar Omega Trio menciptakan lagu-lagu sendiri sehingga bisa masuk dapur rekaman. Singkat cerita, lagu itu pun tercipta pada Januari 2014.
Saut pun tidak sungkan mengatakan, lagu tentang patah hati ini juga merupakan bagian dari pengalaman pribadi.
“Bisa dikatakan sebagai pengalaman, dan kebetulan juga di zaman sekarang. Kisah perselingkuhan sudah sering terjadi di kalangan anak muda,” ujarnya.
Namun, dia mengatakan, lagu yang merupakan pengalaman pribadinya itu tidak akan tercipta tanpa ilham dari Tuhan. Penyesuaian dengan selera pasar kemudian semakin meroketkan lagu ‘Mardua Holong’ tersebut.
“Targetnya memang menciptakan lagu biar bisa diterima atau banyak dialami orang lain,” ujarnya.
Meski demikian, kata Saut, ketenaran lagu ‘Mardua Holong’ tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Sebab, sebelumnya Saut lebih mengandalkan lagu berjudul ‘Holong Na Ias’ yang juga diciptakannya untuk album perdana Omega Trio.
“Tapi ternyata malah lagu ‘Mardua Holong’ yang diterima masyarakat banyak. Tapi setelah saya pikir-pikir sekarang memang, atau setelah mendengar kembali kedua lagu itu, memang lagu ‘Mardua Holong’ yang lebih menyentuh dan mungkin banyak dialami orang lain,” terang pria yang menikah dengan Rosdiana Gultom ini.
Lalu, bagaimana tanggapan Saut ketika banyak pihak yang mendaur ulang lagu karyanya?

Saut mengaku senang dan bangga karena lagu yang diciptakannya bisa diterima orang banyak.
“Cuma kalau ada yang mau menyanyikan kembali dalam bentuk aransemen yang lain, ada baiknya konfirmasi terlebih dahulu. Tidak harus jumpa, melalui telepon, Facebook juga biasa,” ujarnya.
“Tapi sebenarnya sah-sah saja dan itu tidak masalah. Karena orang sudah tahu kalau yang membawakan lagu itu adalah Omega Trio,” tambah bapak lima orang anak ini.
Dalam kehidupan sehari-sehari, selain berporfesi sebagai penyanyi, Saut juga bekerja sebagai karyawanan perkebunan milik pemerintah di daerah Desa Marihat Tanjung, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun.
Dia juga tinggal di sana bersama istri dan anak-anaknya.
Lalu bagaimana Saut membagi waktu antara pekerjaan utama dan bernyanyi?

“Kalau soal waktu, kita tinggal menyesuaikan jadwalnya saja. Pokoknya pintar-pintarlah membagi waktu. Kebanyakan undangan untuk manggung di acara pada malam hari, jadi tidak terganggu pekerjaannya,” ujarnya.
“Dan kalau pun ada undangan yang harus mengikuti acara satu harian, yah terpaksa mengajukan cuti kepada perusahaan,” imbuhnya.
Dalam album perdana Omega Trio, Saut sudah menciptakan tiga buah. Sementara untuk album kedua mereka yang akan segera diluncurkan, Saut sudah menciptakan dua buah lagu.
Dia juga memohon doa dan dukungan kepada masyarakat khususnya halak hita untuk album kedua mereka, meskipun belum ada waktu pasti kapan diluncurkan.
lihat sumber resminya di sini
© Gobings.com. All rights reserved. Distributed by ASThemesWorld