Sudan (Nama yang di berikan kepada Badak yang
sudah berumur 45 tahun selama ini) tinggal di Ol Pejeta Conservancy, Kenya.
Sudan berpulang sejak senin kemarin, setelah masalah kesehatan yang dialaminya
karena umur yang sudah tua memburuk secara signifikan.
Kematiannya
ini menyisakan 2 betina lagi, anaknya dan cucunya. 2 ekor betina ini masih
menjadi harapan konservasionis untuk menyelamatkan spesies tersebut. Untuk
mencoba menyelamatkan spesies tersebut, para peneliti berhasil menyelamatkan
materi genetik Sudan sebelum kematiannya, dengan harapan inseminasi buatan
kepada salah satu dari 2 betina yang tersisa bisa berhasil. Staff dari taman
koservasi tersebut berharap, dengan adanya kemajuan teknologi sel dan IVF, ini
tidak menjadi sinyal dari punahnya spesies tersebut.
Badak putih
utara (Northern white rinho) sebelumnya sangat mudah ditemukan di Afrika.
Namun, karena pemburuan yang tidak terkontrol di era kolonial, jumlah merekapun
makin sedikit. Mereka biasanya diburu untuk diambil culanya.
Sebelum
kematiannya, Badak putih utara Sudan dijaga dengan sangat ketat layaknya pengamanan seorang
presiden. Walaupun dirawat dengan sangat baik dan dijaga dengan sangat ketat,
umurnya yang sudah cukup tua mau tak mau membuat kematiannya tidak bisa dihindarkan
lagi. Bisa dilihat sendiri gan di video berikut bagaimana ketatnya penjagaan
Sudan.
Harapan
untuk meneruskan spesiesnya terdapat pada inseminasi buatan yang bisa dilakukan
pada anaknya, Fatu atau cucunya, Najin.
Tapi bukan
hanya badak putih utara ini yang perlu jadi perhatian. Semua spesies badak
yang ada di dunia sedang terancam punah. Mungkin sudah sangat terlambat untuk
Badak Putih Utara, tapi kita masih punya harapan untuk menyelamatkan semua
spesies lain.
Lihat sumber artikelnya disini.